Mimbarjurnalis.com, Dalam agama Islam, kebersihan fisik dan spiritual memiliki peran penting. Beberapa praktik kebersihan dalam Islam mungkin berbeda dengan praktik umum di beberapa budaya atau agama lain. Berikut adalah beberapa aspek kebersihan yang khas dalam Islam:
- Wudhu (Ablusi): Umat Islam melakukan wudhu sebelum melaksanakan salat (shalat). Wudhu melibatkan pencucian sejumlah anggota tubuh seperti tangan, wajah, kaki, dan lainnya. Ini tidak hanya membantu menjaga kebersihan fisik tetapi juga merupakan persiapan spiritual sebelum beribadah.
- Makanan dan Minuman Halal: Umat Islam diwajibkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang dianggap halal (diperbolehkan). Ini melibatkan proses pemotongan hewan tertentu dengan cara yang disyariatkan (disebut dhabihah) dan menghindari barang-barang tertentu, seperti minuman beralkohol.
- Hukum Junub: Setelah berhubungan intim atau mengalami mimpi basah, seorang Muslim diharuskan mandi besar atau disebut mandi junub sebelum dapat melakukan ibadah tertentu, seperti salat.
- Perawatan Tubuh: Memelihara kebersihan tubuh, termasuk menjaga kuku, menjaga kebersihan gigi, dan merawat rambut, adalah sunnah dalam Islam. Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk menjaga kebersihan dan penampilan fisik.
- Pakaian yang Layak: Umat Islam dihimbau untuk memakai pakaian yang bersih dan layak. Selain itu, ada aturan tertentu mengenai aurat (bagian tubuh yang harus ditutup) yang harus diperhatikan dalam berpakaian.
- Larangan Najis: Ada konsep najis (najis mughallazah dan najis mutawassitah) dalam Islam yang harus dihindari, termasuk dalam kebersihan fisik dan lingkungan sekitar. Najis mughallazah, misalnya, mencakup darah dan najis binatang tertentu.
- Tata Cara Buang Air Besar dan Kecil: Islam memberikan tata cara khusus dalam buang air besar (istinja) dan buang air kecil (istibra). Ini melibatkan penggunaan air dan menjaga kebersihan organ-organ tertentu setelah buang air.
Penting untuk diingat bahwa sementara praktik kebersihan ini merupakan bagian dari ajaran Islam, bukan berarti umat Islam adalah satu-satunya kelompok yang menjaga kebersihan. Nilai-nilai kebersihan juga dihargai dalam banyak agama dan budaya lain, dan manusia pada umumnya dihimbau untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
Cara berwudhu yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dapat diikuti dengan langkah-langkah yang disebutkan dalam hadis dan sunnah. Berikut adalah langkah-langkah cara berwudhu yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
- Niat (Niyyah): Niat adalah langkah pertama dalam berwudhu. Meskipun niat ini tidak perlu diucapkan secara lisan, disarankan untuk menyadari niat berwudhu dalam hati.
- Membaca “Bismillah”: Sebelum memulai wudhu, ucapkan “Bismillah” (dengan menyebut nama Allah) untuk memulai dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
- Mencuci Tangan: Mulailah dengan mencuci kedua tangan hingga pergelangan tangan tiga kali.
- Membasuh Wajah: Basuh wajah tiga kali, dimulai dari batas rambut hingga bawah dagu, dan dari satu telinga ke telinga yang lain.
- Mencuci Tangan sampai Siku: Cuci kedua tangan hingga siku, tiga kali.
- Mengusap Kepala: Basuh kepala sekali dengan cara meletakkan tangan di kepala dan menjalankannya dari depan kepala hingga belakang.
- Mencuci Kaki: Basuh masing-masing kaki tiga kali, dimulai dari ujung jari kaki hingga pergelangan kaki.
- Tertib dan Berurutan: Pastikan setiap langkah dilakukan secara tertib dan berurutan, tidak ada bagian yang terlewat.
- Tidak Mubazir: Rasulullah SAW mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam menggunakan air saat berwudhu. Hindari pemborosan dan gunakan air secara bijaksana.
- Mengucapkan Doa: Setelah selesai berwudhu, disarankan untuk mengucapkan doa, seperti “Ash-hadu an la ilaha illallah, wa ash-hadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh” (Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya).
Penting untuk diingat bahwa meskipun langkah-langkah ini dapat diikuti sebagai panduan umum, kebersihan dan niat yang tulus juga merupakan bagian penting dari wudhu. Berwudhu tidak hanya membersihkan tubuh secara fisik tetapi juga merupakan bentuk persiapan spiritual sebelum beribadah.