Penyakit yang Sering Menyerang Anjing dan Kucing serta Langkah Pencegahannya

Penyakit yang sering terkena pada hewan peliharaan seperti anjing dan kucing dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain penyakit infeksi, penyakit parasit, penyakit metabolik, dan penyakit degeneratif. Berikut adalah beberapa penyakit yang sering ditemui:

Anjing

  1. Distemper (CDV)
    • Penyakit virus yang sangat menular dan mempengaruhi sistem pernapasan, pencernaan, dan saraf anjing.
    • Gejala: Demam, batuk, muntah, diare, kejang.
  2. Parvovirus (CPV)
    • Penyakit virus yang menyerang saluran pencernaan dan dapat menyebabkan dehidrasi parah.
    • Gejala: Muntah, diare berdarah, keletihan.
  3. Rabies
    • Penyakit virus yang menyerang sistem saraf dan dapat ditularkan ke manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi.
    • Gejala: Perubahan perilaku, agresi, kelumpuhan.
  4. Leptospirosis
    • Penyakit bakteri yang dapat ditularkan melalui air yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi.
    • Gejala: Demam, muntah, gagal ginjal.
  5. Cacing Jantung (Dirofilaria immitis)
    • Parasit yang hidup di jantung dan pembuluh darah paru-paru anjing.
    • Gejala: Batuk, kelelahan, kesulitan bernapas.

Kucing

  1. Feline Panleukopenia (Feline Distemper)
    • Penyakit virus yang sangat menular yang menyerang saluran pencernaan dan sumsum tulang kucing.
    • Gejala: Demam, muntah, diare berdarah, kehilangan nafsu makan.
  2. Feline Leukemia Virus (FeLV)
    • Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan kanker.
    • Gejala: Penurunan berat badan, anemia, infeksi berulang.
  3. Feline Immunodeficiency Virus (FIV)
    • Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, mirip dengan HIV pada manusia.
    • Gejala: Penurunan berat badan, infeksi mulut, demam berulang.
  4. Feline Infectious Peritonitis (FIP)
    • Penyakit yang disebabkan oleh mutasi virus corona kucing.
    • Gejala: Penumpukan cairan di perut atau dada, demam, kehilangan berat badan.
  5. Cacing Tambang (Ancylostoma spp.)
    • Parasit yang menempel pada dinding usus dan menyebabkan anemia.
    • Gejala: Anemia, diare berdarah, kelelahan.

Pencegahan

  • Vaksinasi: Memberikan vaksin secara teratur untuk mencegah penyakit seperti distemper, parvovirus, rabies, dan lainnya.
  • Pemeriksaan Rutin: Mengunjungi dokter hewan secara berkala untuk pemeriksaan kesehatan.
  • Pengobatan Parasit: Memberikan obat cacing dan antiparasit eksternal seperti kutu dan tungau secara rutin.
  • Kebersihan: Menjaga kebersihan lingkungan dan tempat tinggal hewan peliharaan.

Dengan pencegahan yang tepat dan perawatan yang baik, risiko penyakit pada hewan peliharaan dapat diminimalisir. Jika hewan peliharaan menunjukkan gejala penyakit, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.