Mimbarjurnalis.com – Sejumlah warga di berbagai daerah mengeluhkan kelangkaan gas Elpiji 3 kg dalam beberapa hari terakhir. Kelangkaan ini menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan gas subsidi yang biasa digunakan untuk memasak. Di beberapa wilayah, warga bahkan harus mengantre berjam-jam di pangkalan atau rela membeli dengan harga lebih tinggi dari biasanya. Kondisi ini membuat banyak masyarakat resah, terutama pedagang kecil dan rumah tangga yang sangat bergantung pada gas Elpiji 3 kg.
Kelangkaan ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah meningkatnya permintaan seiring dengan kebutuhan rumah tangga dan usaha kecil yang terus berjalan. Selain itu, distribusi gas Elpiji yang tersendat juga menjadi pemicu utama sulitnya pasokan di pasaran. Ada laporan bahwa pasokan ke agen dan pangkalan mengalami keterlambatan, sehingga stok cepat habis begitu sampai di tangan pengecer.
Tak hanya itu, dugaan adanya penyelewengan distribusi juga mencuat. Beberapa pihak menduga bahwa gas Elpiji 3 kg yang seharusnya untuk masyarakat kecil malah disalurkan ke industri atau pihak yang tidak berhak mendapat subsidi. Hal ini membuat stok yang seharusnya tersedia untuk masyarakat justru semakin langka. Pemerintah dan Pertamina telah diminta untuk segera mengatasi masalah ini agar kelangkaan tidak semakin parah.
Dampak dari kelangkaan ini cukup besar. Banyak warga yang terpaksa membeli gas Elpiji dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga eceran tertinggi (HET). Di beberapa daerah, harga gas yang biasanya dijual sekitar Rp18.000-Rp20.000 per tabung melonjak hingga Rp35.000 atau lebih. Pedagang makanan kecil pun ikut terkena imbas, karena biaya produksi meningkat dan keuntungan mereka tergerus.
Pemerintah diminta untuk turun tangan mengatasi kelangkaan ini dengan memastikan distribusi berjalan lancar dan menindak tegas oknum yang melakukan penyelewengan. Masyarakat berharap gas Elpiji 3 kg kembali tersedia dengan harga yang wajar agar mereka bisa beraktivitas seperti biasa tanpa harus khawatir kehabisan bahan bakar untuk memasak.