Revitalisasi Pulau Penyengat Sudah Diresmikan Gubernur Kepri, Pekerja Proyek Menjerit Belum Dibayar

Mimbarjurnalis.com, Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad telah meresmikan proyek Revitalisasi Pulau Penyengat Tahap Pertama pada 6 Maret 2023 lalu.

Pekerjaan mempercantik pulau yang merupakan pusat peradaban Melayu baik di bidang Bahasa maupun kebudayaan tersebut, menggunakan dua sumber anggran yakni APBD Provinsi Kepri dan APBN (Anggaran Pusat).

APBD Provinsi Kepri yang digunakan sebesar Rp5,8 miliar untuk pekerjaan Revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat dengan rincian pekerjaan persiapan, kubah masjid dan rooftop menara masjid, bangunan utama masjid, tempat musafir (2 gedung), Pondok istirahat, tangga, pagar keliling, tempat wudhu dan instalasi perpipaan, instalasi listrik interior masjid, instalasi listrik pagar keliling, vegetasi, multimedia, dan finishing.

Sedangkan sumber anggaran yang berasal dari APBN bernilai Rp15 miliar untuk dua pekerjaan besar, yakni: untuk peningkatan kualitas jalan beton dan pembangunan saluran drainase dilengkapi dengan saluran utilitas dan street furniture dengan anggran Rp. 5 Miliar serta Pembangunan SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) atau pemisahan air asin menjadi air tawar sebesar Rp. 10 Miliar.

Pekerjaan Revitalisasi Pulau Penyengat tahap pertama itu telah selesai dikerjakan pada Desember 2022 tahun lalu. Dan proyek tersebut pun sudah diresmikan secara langsung oleh Gubernur Kepulauan Riau, H Ansar Ahmad pada awal Maret 2023 lalu, dengan acara yang cukup wah, serta Gubernur pun melantunkan Sholawat di tengah-tengah masyarakat, kala itu.

Nah, terakhir sejumlah pekerja proyek Revitalisasi Pulau Penyengat tersebut, mengeluh kalau pekerjaan mereka hingga detik ini belum dibayarkan, padahal semua kewajiban telah dikerjakan dengan baik.

“Kami sudah menyelesaikan pekerjaan sejak Desember tahun lalu, tapi sampai saat ini kami belum dibayar,” ungkap salah seorang pemborong yang mengerjakan proyek lantai teras masjid.

Pria ini bertambah kalut, karena ia harus membayar upah sejumlah anggotanya, sementara ia juga membutuhkan uang untuk menghadapi lebaran.

“Lebaran sudah dekat, tukang semua butuh dibayar, mereka juga butuh makan dan menafkahi keluarganya, sementara saya juga punya keluarga, kenapa Pemprov Kepri tega menunda-nunda bayar seperti ini,” ungkap pemborong tersebut.

Ia bahkan mengancam akan membongkar semua yang telah dikerjakannya, jika dalam dua atau tiga hari ini, belum juga mendapat pembayaran dari Pemprov Kepri.

“Bayar lah kami, jangan zolimi kami, kami ini orang kecil, butuh makan, butuh menghidupkan keluarga, apalagi ini sudah mau lebaran,” harapnya.

Sementara itu, Kadis Kadis Kominfo Pemprof Kepri, Hasan S.Sos hingga saat ini belum menjawab konfirmasi yang dilayangkan oleh TIM Media ini melalui saluran WA pribadinya. bos Hasan S.Sos Malah Memblokir Nomor Wa Awak Media Tim ini.
(Tim)