Bapas Batam Ikuti Evaluasi Penggunaan Fitur Asesmen Dalam Sistem Database Pemasyarakatan Untuk Tingkatkan Efektivitas Dan Akurasi Data

Mimbarjurnalis.com- Batam, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Batam turut serta dalam kegiatan Evaluasi Penggunaan Fitur Asesmen dalam Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) yang digelar secara virtual oleh Direktorat Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan.

Ditjen Pemasyarakatan (Ditjenpas) pada Senin Pagi(4/11). Kegiatan ini bertujuan untuk memahami berbagai tantangan dan kendala dalam penggunaan fitur asesmen, yang merupakan alat penting dalam pemetaan kebutuhan, risiko, dan rencana pembinaan bagi narapidana di seluruh lembaga pemasyarakatan.

Evaluasi ini menitikberatkan pada identifikasi permasalahan dari perspektif para asesor pemasyarakatan yang menjadi pelaksana utama dalam penginputan dan pengelolaan asesmen di lapangan.

Kegiatan ini tidak hanya mengkaji hambatan teknis dan fungsional dalam penerapan fitur asesmen, namun juga menggali saran serta masukan dari para peserta.

Masukan tersebut akan digunakan sebagai bahan dasar dalam pengembangan fitur asesmen dan penyempurnaan Instrumen Screening Penempatan Narapidana (ISPN), yang berfungsi sebagai instrumen awal dalam menentukan penempatan dan kebutuhan pembinaan bagi narapidana berdasarkan asesmen yang komprehensif.

Selain itu, evaluasi ini juga menjadi wadah bagi Ditjenpas untuk melakukan inventarisasi masalah terkait input asesmen di SDP.

Beberapa permasalahan utama yang diidentifikasi meliputi keterbatasan fitur tanda tangan elektronik dalam asesmen, kurangnya cakupan asesmen terhadap beberapa kategori pidana, dan masih adanya fitur asesmen yang belum mencukupi kebutuhan pelaksana di lapangan.

Hal ini penting mengingat asesmen menjadi dasar dalam menentukan program pembinaan dan pengawasan yang tepat bagi narapidana sesuai dengan tingkat risiko dan kebutuhan masing-masing.

Diharapkan, melalui hasil evaluasi ini, Ditjenpas dapat merumuskan pengembangan fitur asesmen yang lebih sesuai dengan kebutuhan pemasyarakatan dan tantangan di lapangan.

Dengan memperbaiki dan memperluas cakupan fungsi asesmen dalam SDP, diharapkan pula bahwa kualitas data serta efektivitas pembinaan dapat lebih ditingkatkan.

Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Ditjenpas dalam menciptakan sistem pemasyarakatan yang modern, responsif, dan berfokus pada pembinaan narapidana secara lebih akurat dan komprehensif. (Maman)