Amsakar Achmad: Antara Menunggu dan Menentukan Pilihan

Oleh: Hendri, S.Si., M.E (Ketua IKA UNAND Kepri/ Peneliti Arsi Center/Mahasiswa Doktoral UIN STS Jambi/DPW PWMOI Kepri)

Mimbarjurnalis.com, Setelah selesainya pemilu pileg dan pilpres maka akan ada kontestasi politik yang menunggu didepan mata yaitu pilkada pada bulan November 2024, walaupun rekapitulasi belum selesai namun tahapan pilkada juga harus juga dipersiapkan secara matang oleh KPU Kab Kota seluruh Indonesia termasuk Kota Batam. Para kandidat tentu sudah bisa mempersiapkan diri untuk bertarung dalam pilkada serentak november 2024. Salah satu kandidat Walikota Batam yaitu Amsakar Achmad yang masih menjabat wakil walikota Batam.

Amsakar Achmad tentu tak asing bagi masyarakat Kota Batam sebagai wakil walikota batam yang saat ini menjadi buah bibir dimana elektabilitasnya mencapai lebih dari 60% namun partai Nasdem masih belum menyatakan dukungan terhadap pencalonan Amsakar yang sering dipanggil Bang Am.

Ada pilihan yang akan dilakukan yaitu Menunggu keputusan dari partai Nasdem atau memilih untuk maju lewat jalur independen dalam Pilkada November 2024 adalah dua pilihan yang akan mempengaruhi langkah politik Amsakar Achmad, wakil walikota Batam. Pilihan ini memiliki implikasi yang luas dan harus dipertimbangkan secara matang.

Pertama-tama, menunggu keputusan dari partai Nasdem menunjukkan keterikatan dan loyalitas terhadap partai politik yang telah mendukungnya. Ini dapat memperkuat dukungan dari struktur partai dan memudahkan akses ke sumber daya kampanye yang dibutuhkan. Namun, proses ini juga dapat memakan waktu dan membatasi kemandiriannya dalam menentukan arah politiknya.

Di sisi lain, memilih maju lewat jalur independen memberikan Amsakar Achmad lebih banyak kendali atas kampanyenya. Ini memungkinkannya untuk fokus pada visi dan programnya tanpa harus terikat pada keputusan partai politik. Namun, jalur independen seringkali memerlukan upaya yang lebih besar dalam memperoleh dukungan dan sumber daya, serta dapat menimbulkan tantangan politik yang berat.

Dalam memilih antara kedua opsi tersebut, Amsakar Achmad perlu mempertimbangkan dukungan politik yang dimilikinya. Apakah ia memiliki basis pendukung yang kuat di masyarakat yang dapat mengimbangi dukungan partai politik? Apakah ia memiliki jaringan dan sumber daya yang cukup untuk berkampanye secara mandiri? Ini adalah pertanyaan penting yang harus dijawab sebelum membuat keputusan.

Selain itu, Amsakar Achmad juga perlu mempertimbangkan kondisi politik lokal di Batam. Bagaimana dinamika politik di daerah tersebut? Apakah ada rival politik yang kuat yang dapat mempengaruhi hasil Pilkada? Memahami lanskap politik lokal akan membantu Amsakar Achmad menentukan strategi terbaik untuk memenangkan pemilihan.

Selanjutnya, ia juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor logistik dan finansial. Apakah ia memiliki cukup dana untuk berkampanye secara mandiri? Bagaimana dengan akses ke infrastruktur kampanye seperti tempat berkumpul, iklan, dan lain-lain? Memastikan bahwa ia memiliki sumber daya yang cukup untuk berkampanye dengan efektif adalah kunci dalam memilih jalur politik yang tepat.

Selain itu, Amsakar Achmad juga perlu mempertimbangkan dampak politik jangka panjang dari keputusannya. Apakah memilih jalur independen akan meningkatkan atau merusak reputasinya di mata pemilih dan rekan politik? Bagaimana keputusan ini akan mempengaruhi hubungannya dengan partai politik di masa depan? Ini adalah pertanyaan yang harus dipikirkan dengan seksama.

Tidak kalah pentingnya, Amsakar Achmad juga perlu mempertimbangkan visi dan nilai-nilai politiknya sendiri. Apakah ia merasa lebih cocok dengan pendekatan partai politik tertentu atau lebih memilih untuk menjadi agen perubahan yang independen? Keputusan ini harus selaras dengan identitas politiknya dan nilai-nilai yang ia perjuangkan.

Selain itu, ia juga harus memperhitungkan risiko politik yang terkait dengan kedua pilihan tersebut. Bagaimana jika ia tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari partai Nasdem jika memilih menunggu keputusan mereka? Atau bagaimana jika ia gagal memperoleh dukungan yang cukup sebagai kandidat independen? Memahami risiko-risiko ini akan membantu Amsakar Achmad membuat keputusan yang lebih baik.

Dalam mengambil keputusan, Amsakar Achmad juga dapat memperoleh masukan dari berbagai pihak, termasuk tim kampanyenya, tokoh politik lokal, dan masyarakat umum. Mendengarkan berbagai sudut pandang dapat membantu dalam memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang situasi politik yang dihadapinya.

Akhirnya, penting bagi Amsakar Achmad untuk mengambil keputusan dengan penuh keyakinan dan komitmen. Apapun pilihan yang diambilnya, ia harus siap untuk menghadapi konsekuensi dan bekerja keras untuk mencapai tujuannya. Keputusan politik adalah tentang memilih arah yang diyakini sebagai yang terbaik bagi dirinya dan masyarakat yang ia layani.